PHP Native dan PHP Framework

Pendahuluan

Di era digital ini, keberadaan website tak terelakkan. Baik untuk bisnis, organisasi, ataupun individu, website menjadi platform penting untuk menjangkau khalayak dan membangun citra profesional. Dalam dunia pengembangan web, ada satu bahasa pemrograman yang telah membuktikan kehandalannya selama bertahun-tahun yakni PHP. Blog ini akan membahas bahasa pemrogramman tersebut, mulai dari penjelasan, sejarah, dan lain-lainnya.



Penjelasan mengenai PHP

Pengertian PHP

PHP, singkatan dari 'PHP: Hypertext Preprocessor', adalah sebuah scripting language (Bahasa Scripting) yang digunakan untuk membangun website dinamis dan interaktif. Berbeda dengan JavaScript yang bekerja di sisi klien (client-side), PHP diproses di sisi server (server-side), artinya kode PHP dieksekusi di server web sebelum hasil akhir ditampilkan kepada pengguna.

Untuk menjalankan script PHP, diperlukan server web yang memiliki kemampuan untuk memproses kode PHP. Beberapa jenis server yang sering digunakan bersama dengan PHP antara lain Apache, Nginx, dan LiteSpeed.

Sejarah PHP

Mascot PHP, elePHPant

Bahasa Pemograman PHP ditemukan pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). Mulanya, PHP digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk khalayak umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka (open source), maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada tahun 1995, sebuah perusahaan bernama Zend mengambil peran penting dalam perkembangan PHP. Mereka menulis ulang interpreter PHP dengan tujuan meningkatkan kebersihan, kualitas, dan kecepatannya. Hasilnya, pada bulan Juni 1995, Zend merilis interpreter baru untuk PHP yang secara resmi dikenal sebagai PHP 3.0.

Kegunaan PHP

Fungsi PHP adalah untuk membuat situs web statis, dinamis, maupun aplikasi web. PHP dapat digunakan dalam berbagai cara, baik digabungkan dengan tag HTML maupun sebagai file PHP murni tanpa HTML. Server web akan menginterpretasikan kode PHP dan menghasilkan output HTML yang akan ditampilkan kepada pengguna. Agar server dapat membedakan kode PHP dari kode HTML, kode PHP harus selalu diapit oleh tag PHP.

Contoh penulisan PHP di dalam HTML

Kemampuan PHP adalah dapat berintegrasi dengan berbagai database, memungkinkan penyimpanan dan pengambilan data secara dinamis. Hal ini membuat halaman web dapat berubah sesuai dengan input pengguna, seperti formulir, komentar, dan lain sebagainya. PHP dapat digunakan untuk membangun berbagai aplikasi web yang kompleks, seperti sistem e-commerce, forum online, dan jejaring sosial.

Keunggulan PHP

Saat ini, lebih dari 78% website di seluruh dunia menggunakan bahasa pemrograman PHP. Beberapa contoh website besar yang menggunakan PHP di antaranya adalah Facebook, Wikipedia, WordPress, dan Yahoo. Alasan PHP masih populer adalah sebagai berikut:

1. Gratis dan Open Source
PHP dapat digunakan secara bebas tanpa biaya lisensi.
2. Mudah Dipelajari
Sintaks PHP terbilang mudah dipahami, Banyak sumber daya online yang tersedia untuk membantu mempelajari PHP.
3. Mudah Diintegrasikan
PHP dapat diintegrasikan dengan berbagai teknologi web lainnya seperti HTML, CSS, dan JavaScript. PHP juga kompatibel dengan berbagai jenis database, seperti MySQL, PostgreSQL, dan Oracle.
4. Keamanan
PHP memiliki beberapa fitur keamanan bawaan untuk melindungi aplikasi web dari serangan dan kebocoran data.
5. Komunitas yang Besar
Walaupun sudah ada sejak dua dekade lalu, komunitas PHP masih terbilang aktif dan besar di seluruh dunia.
6. Framework yang Beragam
Beberapa framework PHP yang populer antara lain Laravel, CodeIgniter, Symfony, dan Zend Framework.



Penjelasan PHP Native dan Framework

Perbedaan PHP Native dan Framework

Istilah "Native" memiliki arti asli, jadi PHP Native adalah pemrograman PHP yang murni disusun dan dikodekan oleh programmer tanpa menggunakan framework atau konfigurasi tambahan. PHP Native menggabungkan bahasa pemrograman PHP dengan elemen lain seperti HTML, CSS, dan JavaScript.

Sedangkan, Framework adalah sekumpulan kode, library, dan alat yang dapat digunakan oleh developer untuk mempercepat proses pengembangan suatu program. Penggunaan Framework PHP harus didahului dengan pemahaman penuh tentang PHP Native.

Jenis-jenis Framework PHP

1. Laravel
Laravel adalah sebuah framework PHP yang pertama kali dirilis pada tahun 2011 oleh Taylor Otwell. Laravel menawarkan berbagai fitur yang mempermudah pengembangan, seperti sistem routing yang elegan, ORM (Object-Relational Mapping) melalui Eloquent, templating Blade yang ekspresif, dan migrasi database yang sederhana. Keunggulan utama Laravel adalah kemudahan dalam membangun aplikasi web kompleks dengan kode yang bersih dan terstruktur. Selain itu, Laravel memiliki komunitas yang besar dan aktif, sehingga tersedia banyak informasi yang bisa digunakan.

2. Symfony
Symfony adalah sebuah framework PHP yang dirilis pertama kali pada tahun 2005 oleh Fabien Potencier dan SensioLabs. Framework ini digunakan untuk membangun aplikasi web berbasis PHP yang skala besar dan kompleks. Symfony menawarkan seperangkat komponen yang kuat dan modular yang dapat digunakan secara independen atau sebagai bagian dari framework lengkap. Keunggulan utama Symfony adalah fleksibilitasnya yang tinggi dan arsitektur yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan aplikasi. Symfony juga dikenal dengan dokumentasi yang komprehensif dan pendekatan yang kuat terhadap pengujian (testing).

3. CodeIgniter
CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh EllisLab. Framework ini fokus pada kesederhanaan dan kinerja, sehingga cocok untuk pengembangan aplikasi web yang cepat dan efisien. CodeIgniter menawarkan fitur-fitur yang esensial untuk pengembangan web, seperti sistem routing yang mudah digunakan, pemrosesan form, dan akses ke database. Keunggulan utama CodeIgniter adalah kecepatan dalam pembangunan aplikasi dan ukurannya yang kecil, sehingga cocok untuk pengembang yang membutuhkan solusi ringan dan tanpa banyak kompleksitas.

Keunggulan dan Kekurangan PHP Native

Kelebihan:
  • Fleksibilitas Berkreasi: PHP Native memungkinkan programmer untuk berkreasi sesuai keinginan mereka sendiri dalam mengembangkan aplikasi web. Mereka bebas untuk menentukan struktur dan logika program sesuai kebutuhan proyek.
  • Pendekatan Pemrograman Beragam: Format pemrograman PHP Native dapat berupa OOP (Object Oriented Programming) atau Struktural, tergantung pada preferensi dan keahlian programmer.
  • Skalabilitas: PHP Native dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai jenis proyek, baik yang berskala kecil maupun besar. Ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam proyek-proyek yang beragam.
Kekurangan:
  • Dokumentasi yang Kurang Jelas: Dokumentasi program PHP Native seringkali menjadi tidak jelas karena bergantung pada pemikiran dan gaya penulisan masing-masing programmer. Hal ini dapat menyulitkan pemeliharaan kode oleh programmer lain di masa mendatang.
  • Tidak Cocok untuk Proyek Skala Besar dan Kompleks: PHP Native kurang cocok digunakan dalam proyek-proyek yang berskala besar dan kompleks karena kurangnya struktur dan pengaturan bawaan yang diperlukan dalam pengembangan proyek yang rumit.
  • Konsistensi Gaya Kode: Gaya penulisan kode PHP Native dapat bervariasi antara satu programmer dan programmer lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami dan mengelola kode.
  • Perlunya Membangun Sistem Keamanan Sendiri: Karena tidak adanya fitur keamanan atau pengamanan default dalam PHP Native, programmer harus membangun sistem keamanan mereka sendiri untuk melindungi aplikasi dari serangan cyber dan kerentanan keamanan lainnya.

Keunggulan dan Kekurangan PHP Framework

Kelebihan:
  • Percepatan dalam Pengembangan Aplikasi: Framework PHP mempercepat proses pengembangan dengan menyediakan fondasi yang solid, mengurangi kebutuhan untuk membangun semuanya dari nol. Hal ini memungkinkan developer untuk fokus pada fitur-fitur khusus aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur dasarnya.
  • Peningkatan Kualitas Aplikasi: Framework PHP telah diuji secara luas dan memiliki struktur yang terorganisir, menghasilkan aplikasi yang lebih stabil, handal, dan mudah diubah.
  • Kolaborasi yang Lebih Mudah: Framework PHP sering kali memiliki aturan dan konvensi penulisan kode yang jelas, memudahkan kolaborasi antara developer dalam sebuah tim. Dengan mematuhi standar yang sama, developer lain dapat dengan mudah memahami dan berkontribusi pada kode yang ada.
  • Keamanan Terintegrasi: Framework PHP umumnya dilengkapi dengan fitur keamanan bawaan, seperti proteksi terhadap serangan cyber yang umum seperti cross-site scripting (XSS).
  • Dokumentasi yang Komprehensif: Sebagian besar framework PHP menyediakan dokumentasi yang lengkap, memudahkan developer untuk mempelajari dan menggunakan fitur-fitur framework dengan efisien.

Kekurangan:
  • Ketergantungan pada Framework: Penggunaan Framework PHP dapat membuat aplikasi menjadi lebih tergantung pada Framework tersebut. Hal ini berarti jika terjadi perubahan atau masalah dengan framework, aplikasi juga dapat terpengaruh.
  • Batasan dalam Framework: Beberapa Framework PHP mungkin memiliki batasan dalam hal kustomisasi. Meskipun mereka menyediakan banyak fitur bawaan, ada beberapa kasus di mana developer mungkin perlu menulis kode tambahan untuk kebutuhan khusus yang tidak didukung oleh Framework tersebut.



Kesimpulan

Secara keseluruhan, PHP merupakan bahasa pemrograman yang essensial dalam pengembangan web, dengan sejarah yang panjang dan perkembangan yang pesat dari versi awal hingga saat ini. PHP telah melalui sejarah yang panjang dan terus berkembang. Penciptaan berbagai Framework juga mempermudah develo[er dalam membangun web yang cepat, efisien, dan aman, memungkinkan untuk bersaing di pasar yang kompetitif.

Sumber

Posting Komentar

0 Komentar